WeLcome

Welcome To our blog....enjoy to this blog....


The NEWEST from us

The NEWEST from us
uLtah buLun & iNa

28 Juni 2009

Iseng2

ehh..beberapa lama ini gw sering buka kaskus..hiburan aja..
gw nemu yang lucu..perbandingan antara bahasa Indonesia n Malaysia..gw post disini yaa..itung2 ngapdet..cekidot..

INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh
INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa ... ( oh please ga ngerasa kali ya...)
INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi ( Kalo angkatan laut, hentak2 aer kali yak?)
INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin
INDONESIA : 'Pasukaaan bubar jalan !!!'
MALAYSIA : 'Pasukaaan cerai berai !!!'
INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi (buset dah bagaimana coba ? )
INDONESIA : rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki (bener juga sih...)
INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit
INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut
INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan
INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam ( yuu marie,)
INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah
INDONESIA : gratis bicara 30 menit
MALAYSIA : percuma berbual 30 minit
INDONESIA : tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh
INDONESIA : WC
MALAYSIA : tandas
INDONESIA : Satpam/sekuriti
MALAYSIA : Penunggu Maling ( ngarep banget di malingin yak mpe ditungguin )
INDONESIA : Aduk
MALAYSIA : Kacau
INDONESIA : Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar
INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan
INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar
INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan negara
INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk
INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan
INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku
INDONESIA : joystick
MALAYSIA : batang senang (maksud loe..?? hheeeeheheee)
INDONESIA : Tidur siang
MALAYSIA : Petang telentang ( kalo tidur malem "gelap tengkurep" donk)
INDONESIA : Air Hangat
MALAYSIA : Air Suam
INDONESIA : Terasi
MALAYSIA : Belacan
INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam
INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut
INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar
INDONESIA : remote
MALAYSIA : kawalan jauh
INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk
INDONESIA : chatting
MALAYSIA : bilik berbual
INDONESIA : rusak
MALAYSIA : tak sihat
INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar
INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal (suntik kale..???)
INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan ( untung bukan ketibanan )
INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok
INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang
INDONESIA : rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila
INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila ( lu gilaaaaaaaaaaa )
INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah
INDONESIA : pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan
INDONESIA : hantu pocongkk
MALAYSIA : hantu Bungkus ( pesen atu donk bang ga pake lama!!!)
Indonesia : Anak
Malaysia : Budak (gak mau ah, sampe mati nasibnya tetep jelek )

15 Juni 2009

Harga mati sebuah UU keperawatan..!

belum disahkannya UU Keperawatan akan berdampakpada kekhawatiran tidak akan terciptanya sistem yang baik dalam keperawatan Indonesia. Hal tersebut akan membuat masuknya perawat asing dapat bekerja di Indonesia tanpa adanya kompetensi, akibatnya perawat Indonesia akan teracam. Padahal perawat Indonesia sudah diakui di kancah dunia namun dengan jumlah yang minim. Ditambah dengan telah ditandatanganinya MRA (mutual recognition agreement) dimana dalam perjanjian tesebut jasa keperawatan dapat diperdagangkan secara bebas yang terkait dengan globalisasi 2010 mendatang menambah deretan masalah yang mengharuskan adanya payung hukum yang jelas akan profesi ini.. Di antara negara2 ASEAN ,tinggal tiga yang belum punya UU keperawatan yaitu Laos, kamboja, dan Indonesia. UU diperlukan demi legalitas formal.


dilansir dari weblog pak masfuri.......

Akibat kelemahan system yang berjalan saat ini, banyak sekali hal yang merugikan masyarakat bangsa Indonesia dan khusunya para perawat, seperti kasus-kasus berikut ini:

- 700 perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait terancam di pulangkan ke Indonesia akibat ketidakjelasan lembaga penjamin kompetensi lulusan, ijazah pendidikan dan system registrasi perawat di Indonesia.

- 167 perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang dalam kerangka Indonesian Japan Economic Partnership dipertanyakan dan terancam tidak diakui ijazah pendidikan perawat pada kategori tingkat perawat yang sesuai dengan tingkat pendidikan perawat Indonesia akibat ketidakjelasan perbedaan bermacam-macam tingkat pendidikan dan katagori perawat yang tidak sesuai dengan kaidah internasional

- Ancaman pengangguran terdidik perawat yang sangat besar akibat lemahnya daya serap local dan tingginya lulusan perawat yang mencapai 31.000 pertahun dari 780 sekolah perawat yang ada atau telah mencapai angka ratusan ribu perawat tidak terserap pada bidangnya. Sementara penempatan ke luar negeri terkendala akibat akuntabiltas system penjaminan mutu lulusan dan registrasi dalam negeri yang dipertanyakan banyak pihak asing. Sehingga peluang miliaran rupiah dari remittance yang bisa tidak bisa diterima (gaji awal perawat di negara maju rata-rata per jam antara US$17-25), karena sesunggunya negara-negara maju kekurangan perawat hingga mencapai 2 juta orang hingga tahun 2015.

- Potensi kerugian rumah sakit akibat pemberlakuan Casemix dan DRGs karena komplikasi dan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan yang salah satunya disebabkan oeh lemahnya tanggungjawab rumah sakit dalam meng-update kompetensi perawat. Komplikasi ini menyebabkan pemanjangan masa rawat pasien dan berdampak pula terhadap penurunan daya tampung rumah sakit dalam menerima pasien baru. Akibatnya, pasien yang menungu pelayanan akan bertambah parah penyakitnya.

- Pembengkakan nilai jaminan kesehatan di rumah sakit hingga Rp. 1, 145 triliun yang ditanggung oleh pemerintah akan terus terjadi dan semakin meningkat bilamana tidak didukung oleh kualitas perawat yang 24 jam memonitor, mengintervensi, mendeteksi dan mengoptimalkan proses penyembuhan pasien. Sementara, akibat penurunan produktifitas penduduk yang sakit, negara mengalami kerugian sedikitnya Rp. 2,141 triliun per bulan.

- Sementara, dari sisi perawat, perlindungan kerja yang minimal dari penyakit menular seperti HIV/AIDS dan keselamatan kerja berdampak pada kinerja mereka dalam melayani pasien.



Kenyataan menunjukan bahwa perawat sering dianggap profesi yang kurang menentukan bagi indicator maju atau mundurnya sebuah bangsa. Padahal, kekuatan sebuah bangsa tergantung pada kesehatan dari penduduknya secara umum. Pengesahan Rancangan Undang Undang Keperawatan secepatnya akan berdampak kepada tingkat kepercayaan, perlindungan, kualitas pelayanan dan daya saing global perawat Indonesia.



harus berapa lama lagi....??

semoga Dewan yang terhormat di Senayan sana dapat sepakat dengan insan keperawatan... Demi terciptanya Payung hukum bagi profesi keperawatan di Indonesia..

maka dari itu..

sahkan UU keperawatan merupakan harga mati...

bagi kejayaan profesi ini..


Ya Robb.....mudahkanlah kami.....

04 Juni 2009

Mahadosen itu benar kawan..

sudah dengar kasusnya prita dengan RS Omni??
harus lah yaa..jangan cuma tahu hari ini episode termehek-mehek alurnya kayak gimana atau kenal betul dengan karakter korban termehek-mehek setiap minggunya.

kasus klise. hukum di Indonesia yang masih terserak dalam puing2 yang kadang menusuk orang yang lemah dalam pijakan hukum. hanya saja yang membuat saya lebih muak adalah kasus ini terkait dengan pelayanan kesehatan di Indonesia yang tak kalah koyaknya dengan dengan tirai hukum di Indonesia. Lagi2 kasus malpraktik yang tak pernah jelas ujungnya. selalu klien yang dikorbankan atas kesalahan cecunguk2 medis itu.

dan yang lebih membuat saya ingin muntah adalah kenapa si klien yang menjadi korban malpraktik justru malah yang dipenjara??
hal2 diatas membuat saya semakin skeptik dengan yang namanya keadilan dalam hukum, lalu para cecunguk medis itu??
lebih parah lagi..memanipulasi diagnosis demi meraih rupiah, yang belum tentu masuk ke perut mereka dengan status halal.

lantas apa yang mereka pelajari waktu sekolah dulu??
ooohhh..mungkin mereka terlalu banyak belajar di kelas kewirausahaan, sehingga di otak mereka mengendap tujuan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya walaupun dengan merugikan orang lain..hoaahhh...luarr biasa..

lalu apa hubungannya dengan perawat sihh??
dalam bagian suratnya Prita menjelaskan bahwa si suster hanya memberikan suntikan2 (sampai tangan Prita bengkak) namun ketika ditanya, sang suster tak bisa menjawab suntikan apa yang diberikan dan terkesan seolah2 hanya melaksanakan perintah dokter tanpa mengetahui obat2an apa yang diperintahkan untuk diberikan.

well..haha..
semua ini koreksi besar bagi kita..
kita adalah calon perawat, seorang tenaga medis, seorang pelayan bagi masyarakat.
"pelayan" dalam pikiran saya adalah bahwa mereka tidak berpikir sedikitpun untuk mengambil keuntungan dari orang yang dilayaninya.

dan..
semakin mengerti. dalam farmakologi kita pernah belajar bahwa peran perawat dalam pemberian obat adalah sebagai advokat bagi klien. Advokat dalam artian kita melindungi klien dari obat2an yang diberikan dokter pada klien, padahal itu tidak perlu, atau bahkan berbahaya bagi klien, sampai2 membuat klien celaka seperti kasus diatas.

sang mahadosen itu ternyata benar..bahwa kita memang harus bin wajib menjadi perawat cerdas. karena ketika kita tidak mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang kita dapat dalam praktik, maka boleh jadi kita akan ikut andil dalam kasus2 malpraktik seperti kasus Prita.

berserah diri ... itu jawabannya....!

adakaah kau mengerti bhwasanya stiap kjadian pasti ada hikmahnya ??
lantas apa yang kau lakukan ketika kjadian tersebut tak dapat langsung di terima oleh akal dan hatimu ??
marah kesal menangiskah jawabannya ?


kawan... belajar dari pengalaman banyak orang... ternyata disaat apa yang terjadi dihadapan tak sesuai rencana.... mereka membrontak, mencaci maki dirinya sendiri, tak terima dengan kenyataan yang ada... yaa.. lagi-lagi merasa bahwa apa yang telah diusahakan telah maksimal sehingga kenyataan yang berkebalikan dengan rencana awal dirasa tak pantas baginya..itulah manusia...merasa bahwa dirinya mampu dan harus SELALU mendapatkan apa yang dia inginkan...



Mohon ampun kepada Nya kawan... kita hanyalah seorang makhluk ciptaanNya yang kecil.. tak pantas bersikap seperti itu...



karena kalau saja kita berserah diri terhadap apapun kenyataannya..berarti usaha yang dilakukan belum maksimal sehingga kita harus terus berusaha atauuu ada rencana yang lebih baik dan lebih indah yang sudah di SkenariokanNya dalam jalan hidup kita....

BERSERAH DIRI...

itu jawabannya !!!!!

Here We Are

Here We Are