tragedi lokakarya

Rabu, jam 14.00 siang, gw ama dee-dee (selanjutnya ditulis didi, ribed ngetiknya), ditugaskan mewakili BSOP & Ners untuk menghadiri Lokakarya Pers Kampus yang diadakan SUMA UI. Karena jadwal yang bentrok akhirnya dibagi-bagi menjadi dua shift yang dateng ke acara itu dan kebetulan kita berdua kebagian shift dua.
Agak males juga sih dateng kesono, tapi berhubung jam 13.00 mk. Transkul hari itu masih ngelanjutin presentasi kemaren, akhirnya kami cabut jam 13.30 (tentunya setelah ngisi absen...hehehehe). acara bolos kali ini berjalan lancar, karena bikunnya cepet dateng dan sepiii banget. Nyampe di Pusgiwa kita ke lantai 2 tempat acara berlangsung. Ngisi absen trus dikasih seminar kit dan kotak makan siang.
Kita langsung masuk ke ruangan yang isinya (kayaknya) cuma 10 orang. Sepi memang, karena ternyata setelah gw baca rundown acaranya, sekarang masih waktu ishoma sampai jam 14.00 dan dilanjutkan mengenai ‘Teknik Penulisan untuk Media Siar’ oleh Satrio Arismunandar sampai 16.00, terakhir penutupan oleh Dr. Kamarudin selaku Direktur Kemahasiswaan UI.
Jam 14.00, panitia meminta seluruh peserta lokakarya masuk ke dalam ruangan. Okeh,,,acara dimulai. Itu dalam pikiran gw. Kenyataannya:
Salah satu panitia acara mengumumkan , “kami segenap panitia minta maaf, dalam rundown acara tertulis seharusnya sekarang masuk sesi ke-4 oleh Satrio Arismunandar, tapi ternyata setelah berkali-kali dihubungi, beliau tidak bisa hadir. Kemungkinan ada hubungannya dengan demo besar-besaran hari ini di Jakarta dalam memperingati rangka hari anti korupsi. Sekali lagi kami minta maaf, sekarang langsung masuk ke sesi terakhir yaitu penutupan oleh Dr. Kamarudin”.
----------------------------------------------------------------------------------------
Gw ama didi cuma bisa bengong, saling pandang-pandangan, gak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Mungkin hal ini gak ada pengaruhnya buat peserta lain yang mayoritas dateng dari sesi pertama. Tapi buat yang baru dateng??rasanya malu abis. Apa artinya kedatangan kita ke sini????? Gw berharap gak ada yang nyadar keberadaan kita yang kebetulan duduk di kursi belakang (keputusan yang tepat bukan??).

Setelahnya kita bingung mau ngapain, sempet terbesit pikiran untuk maen ke Detos, tapi akhirnya kita memutuskan balik ke kampus yang ternyata masih dalam keadaan yang sama saat kita tinggalkan. Presentasi yang membosankan blom juga selesai. Sambil nunggu bikun, kita ngebahas kejadian barusan. Kenapa sih klo gw jalan ama didi selalu aja ada kejadian aneh?? Dulu juga pernah nyari toko di Roxi Mas muter-muterin lower ground yang kita sangka UG seperti yang tertera di alamatnya, tapi baru nyadar satu jam kemudian bahwa UG itu bukan Under Ground tapi Upper Ground. Anehnya dari awal kita berdua sama-sama gak ada yang nyadar kalo kita muter-muterin Lower Ground. Setelah sejam capek muter-muter, otak baru bisa menyadari kesalahan fatal yang menyebabkan toko yang dicari gak ketemu-ketemu. Yah,,next time gw gak mau jalan CUMA berdua ama didi, musti nambah minimal satu orang lagi untuk menangkal kesialan saat puput dan didi jalan-jalan…Suatu hipotesis bego-begoan yang muncul setelah kejadian demi kejadian ajaib yang menyertai kami berdua. Hehehehe...